Road to Jakarta Marathon 2016, This Year is My Turn!

Jakmar 2016

MATAHARI belum menyingsing tatkala saya dan teman-teman Derby mulai disibukkan dengan sejumlah aktivitas di WS kilometer 29. Kami harus mendirikan tenda, menyiapkan meja dan mengatur bahan-bahan logistik yang diperlukan selama perlombaan. Hari itu, waktu memang masih pagi. Arloji di lengan kiri saya bahkan belum genap menunjukkan pukul setengah enam. Meskipun demikian, kami semua harus bergegas. Setelah bendera start mulai dikibarkan, kami harus siaga menyambut ribuan pelari di jalanan yang berpartisipasi dalam ajang Festival City Jakarta Marathon 2015. 1(6)

4(3)

3(3)

“Keep running! Pain is just temporary, glory is forever!” teriak saya sambil mengangkat papan cheering tinggi-tinggi. Kata-kata itu saya teriakkan kepada dua orang pelari yang pertama kali tiba di WS Derby. Mereka adalah dua pelari berkulit gelap asal Kenya. Setengah jam kemudian, mata saya berbinar-binar tatkala bertatap muka dengan para pelari Indonesia yang mulai menyusul di belakang mereka berdua. Muka dan badan mereka bermandikan peluh. Namun mereka sempat tersenyum lepas saat saya dan teman-teman meneriakkan cheering.

Sungguh, mereka luar biasa…

***

SEPENGGAL cerita tadi kembali mengingatkan saya pada keseruan Festival City Jakarta Marathon yang digelar 2015 lalu. Ya, tahun lalu adalah partisipasi pertama saya di ajang lari international tersebut. Meskipun demikian saya belum turut berlari. Saya memilih mewakili komunitas Derby untuk menjaga water station bersama teman-teman yang lain.5(3)

2(2)

Bagi saya saat itu, berlari sejauh 42 kilometer di atas jalanan Jakarta adalah hal yang mustahil. Bagaimana tidak, saya masih pelari pemula. Alasan kedua, saya belum pernah sekalipun berlatih long run. Jarak event lari terjauh yang pernah saya ikuti adalah 10k, itu pada ajang lari jalan raya, Jakarta International 10k tahun 2015. Selebihnya, saya hanya melakukan latihan-latihan biasa antara 5-10k. Jadi, saat itu saya cukup rasional untuk tidak ikut Jakmar, bahkan sekedar untuk menjajal halfmar (half marathon) sekalipun.

“Kalau saya memaksa ikut sama halnya dengan bunuh diri. ” jelas saya kepada salah seorang teman. “Tidak perlu memaksakan diri. Salah-salah nanti kita malah cidera kaki”, lanjut saya.

Namun bukan berarti saya patah hati. Saat itu saya berjanji bahwa di Jakmar berikutnya saya akan ikut berpartisipasi. Benar saja, tatkala Jakmar 2016 mulai membuka pendaftaran, sayapun ikut mendaftar. Mengawali keikutsertaan saya di ajang lari jarak jauh, pada Jakmar 2016 saya memilih kategori half marathon (HM). Screenshot jakmar 2016Di ajang Festival City Marathon ini pun lagi-lagi saya tidak ingin memaksakan diri. Mengikuti full marathon sekarang nampaknya adalah hal yang mungkin. Namun kembali saya berfikir, apakah saya benar-benar bisa melewati tantangan ini?

Saya tidak bermaksud underestimate pada diri sendiri, namun saya juga tidak ingin underestimate pada jarak lari Jakarta Marathon. 42k adalah jarak yang tidak pendek. Bisa menyelesaikan marathon mungkin adalah prestasi gemilang bagi seorang pelari. Namun yang juga penting untuk digarisbawahi, jangan sampai kita menyakiti diri sendiri.

Maka dari itu, saya tetap tidak ingin memaksakan diri. Biarlah tahun ini saya fun run dengan 21k saja. Kelak jika saya sudah banyak latihan, barulah saya mencoba marathon yang sebenarnya. Doakan saja, semoga halfmar tahun ini lancar dan bisa finish strong seperti rencana.

Nah runners, sampai bertemu di Jakarta Marathon Oktober mendatang! #Marilari #Don’tworryrunhappy

©Tina Latief 2016

22 thoughts on “Road to Jakarta Marathon 2016, This Year is My Turn!

    1. Tina Latief Post author

      Sebetulnya engga hanya di Jakarta, mas. Banyak juga yang ada di luar kota. Hanya saja hiporianya memang lebih terasa di Jakarta 🙂

      Salam juga, terimakasih atas kunjungannya mas..

      Like

      Reply
  1. wardah fauziyah

    wah, keren banget mba. semoga semua yang diinginkan dapat tercapai. bukan hanya menjadi peserta maraton yang berhasil mencapai garis finish. Namun juga pelari yang dapat memenangkan medali emas. 🙂

    Like

    Reply
  2. adelinatampubolon

    foto-foto nya keren. pendaftaran early bird jakmar sudah dibuka yach dan saya telat tau nya. untuk tahun ini aku baru mau nyoba pocari sweat marathon nich. masih ragu-ragu nyobain yang lain-lain secara latihannya minim.

    Like

    Reply

Any comments? just post!