
Bulan puasa biasanya bikin orang-orang jadi malas berolahraga. Rasa lemas, lapar dan haus bikin otak kita mengirim sinyal ke badan “Udah, ngga usah olahraga dulu, deh”. Padahal hasil studinya jelas menunjukkan kalau olahraga saat puasa dan dilakukan dengan porsi yang cukup dapat meningkatkan stamina dan menjaga massa otot tetap oke. Luckily, di tengah bulan puasa begini ada yang ngingetin dan ngajakin buat tetap berolahraga.
Yass. Minggu lalu aku berkesempatan buat diajak virtual workout bareng FWD. Dilead oleh Kak Zeezee Shahab serta dibantu oleh Kak Sistya Windasari sebagai instruktur, aku diajak workout dengan form-form easy yang sangat friendly dengan kondisi saat berpuasa. Ngga hanya itu aja, di hari berikutnya, FWD juga ngajakin ngobrol-ngobrol seru bareng dua special guests. Di sesi pertama ada Mba Evelyn Simanjutak, Head dari Bancassurance Business di FWD Life Indonesia yang juga aktif di dunia lari, dan di sesi kedua ada Mas Lutfhfi Moch. Zaky, Corporate Parnership di SOS Children’s Villages Indonesia.

Banyak hal-hal menarik yang aku highlight dari ngobrol-ngobrol online sore itu. Soal olahraga misalnya. Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan konsistensi berolahraga. Kak Sistya dan Mba Evelyn menyebutkan, hal terpenting yang perlu dimiliki seseorang yang mau memulai olahraga pertama adalah keinginan untuk memulai. Karena tanpa keinginan, mustahil seseorang akan bisa berolahraga. Hal kedua adalah berolahraga dengan kualitas, bukan kuantitas. Bagi pemula, berolahraga harus menimbulkan rasa senang terlebih dulu. Untuk workout, penting untuk memperhatikan form-form yang dilakukan. Setelah semua gerakan sempurna, barulah menambah intensitas baik waktu maupun level workoutnya. Yang ketiga adalah keikutsertaan dalam komunitas. Bagaimanapun bersama dengan teman-teman yang suka berolahraga akan membantu kita tetap semangat berolahraga. Yang terakhir dan yang tidak kalah penting adalah menggunakan apparel olahraga yang kita suka. Dengan menggunakan perlengkapan olahraga yang kita suka seperti sepatu atau baju favorit, kita akan merasa percaya diri dan happy selama berolahraga.
Terus apa nih kaitannya sama SOS Children’s Villages Indonesia? Taukah kalau SOS Children Village Indonesia bekerjasama dengan FWD punya program charity yang bernama Run to Care. Nah, most of participants di program ini tentunya adalah sport entusiast terkhususnya runners. Para pelari yang berpartisipasi mengumpulkan donasi dengan cara berlari sejauh ratusan kilometer. Program charity ini memiliki misi untuk membantu anak-anak di Indonesia yang membutuhkan untuk mendukung kehidupan mereka yang lebih baik.
Masih banyak sekali anak-anak di penjuru negeri ini yang masih membutuhkan bantuan, demikian tutur Mas Luthfi. Tidak hanya berupa finansial, tetapi mereka juga membutuhkan bantuan pendidikan. Itu sebabnya Mas Luthfi menekankan bahwa donasi yang masuk sebisa mungkin diolah sedemikian rupa agar bisa tetap sustain. “Mereka diajari untuk manage uang supaya bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan lebih bijak,” tegasnya.

Adapun pada kesempatan tersebut Mas Luthfi juga membuka kesempatan kepada siapapun yang ingin berdonasi. Tidak melulu berupa materi, Mas Lutfhi bahkan memberikan kesempatan donasi dalam bentuk apapun, seperti misalnya keterampilan. Nah, bagi yang ingin berdonasi bisa disalurkan melalui website SOS Children Village Indonesia. Atau jika penasaran kepingin ikutan berlari sambil berdonasi, bisa ikut program Run to Care Virtual Run 2020. Race period-nya bisa dicatat yaitu tanggal 9 Mei-9 Agustus 2020.
Selamat berolahraga, selamat berdonasi!
©Tina Latief 2020